Seputar Teknologi

Artikel Seputar Teknologi Dunia

AI

Lie Detector : Teknologi Canggih Alat Pendeteksi Kebohongan

seputarteknologi.web.id – Lie Detector sempatkah Kamu mengikuti ataupun memakai. Perlengkapan pendeteksi dusta tidaklah perlengkapan yang dipakai asal- asalan dalam kehidupan kita, sebab perlengkapan ini mempunyai karakteristik tertentu.

Dalam setting hukum, perlengkapan ini kerap dipakai interogator buat menguak bukti. Timsus dikala ini menerapkannya pada pelacakan Brigadir Jenderal Jay atas asumsi kebocoran data dengan Brigjen Jay.

Lie detector, yang juga dikenal sebagai mesin pendeteksi kebohongan atau poligraf, adalah alat yang digunakan untuk mencoba mengidentifikasi kebohongan seseorang berdasarkan respons fisiologisnya. Mesin ini mengukur beberapa indikator fisiologis seperti denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, dan aktivitas elektrodermal (aktivitas kulit) selama sesi tanya jawab.

Prinsip dasar di balik lie detector adalah bahwa ketika seseorang berbohong, ada perubahan fisiologis yang terjadi dalam tubuhnya yang dapat diukur oleh mesin. Contohnya, denyut jantung mungkin akan meningkat, tekanan darah dapat naik, atau pernapasan menjadi tidak teratur. Mesin tersebut merekam dan mengukur respons fisiologis ini selama sesi tanya jawab, dan seorang ahli poligraf kemudian menganalisis data tersebut untuk menentukan apakah ada indikasi kebohongan.

Meskipun lie detector digunakan dalam beberapa konteks investigasi kriminal dan pengujian keaslian, penting untuk diingat bahwa mesin ini tidak sepenuhnya akurat dalam mengidentifikasi kebohongan. Hasil dari mesin ini juga bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti kecemasan, stres, atau kondisi medis seseorang. Oleh karena itu, penggunaan dan interpretasi hasil dari lie detector tetap menjadi subjek kontroversi dalam berbagai yurisdiksi dan dianggap tidak cukup sebagai bukti tunggal dalam sistem hukum.

Penting untuk mencatat bahwa saya sebagai AI hanya memberikan informasi umum tentang lie detector dan tidak memiliki kemampuan untuk menyediakan atau mengoperasikan alat ini secara langsung. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau tertarik dalam konteks yang lebih khusus, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli poligraf atau sumber yang terpercaya.

Saat ini, apakah terdapat permasalahan yang dapat Kamu selesaikan dengan ilustrasi pendeteksi dusta?

1. Apa itu Lie Detector?

Detektor dusta merupakan perlengkapan yang memakai poligraf buat mengetahui dusta.

Multigraph merupakan guna bermanfaat yang membolehkan analisa watak raga serta fisiologis dari pemeriksaan pokok serta inferior yang diukur dengan cara analitis.

Baca juga : Pesaing ChatGPT, Chatbot Google Bard AI Diperluas ke Banyak Orang

Perlengkapan ini awal mulanya ditemui pada dini 1902, namun bersamaan durasi, tipe pendeteksi dusta yang lebih mutahir sudah ada.

Semacam namanya, fitur pembohongan menolong menguak kenyataan seorang buat menolong pelacakan kesalahan. Kenyataannya, pemakaian detektor dusta dalam investigasi serta analitis polisi telah terdapat semenjak tahun 1924.

2. Metode Kegiatan Lie Detector

Novel Modern Safety Management mengklaim kalau pendeteksi dusta didasarkan pada asumsi kalau kala orang berdalih, mereka hadapi kekhawatiran, pergantian marah, serta pergantian raga.

Pergantian ini dikendalikan oleh sistem saraf bebas, yang mengendalikan area badan serta aspek tidak teratasi yang lain.

 

 

Tidak hirau seberapa keras Kamu berupaya, Kamu tidak bisa mengakhiri pergantian fisiologis. Pergantian fisiologis yang nampak bertambah lebih kilat, tercantum laju respirasi, titik berat darah, serta berkeringat terjalin dikala seorang tiduran.

Bisa diasumsikan kalau seorang berdalih kala terdapat jawaban fisiologis semacam kenaikan penanda ini sepanjang investigasi.

 

3. Kenyataan Lie Detector

Buat mengenali apakah pendeteksi dusta cermat, Butuh di pahami kenyataan pendeteksi dusta, yang dengan cara agresif bisa dipecah jadi 4:

1. Uji Poligraf

Uji poligraf merupakan uji buat memastikan apakah seorang berdalih serta menulis 3 respon. Bagi web American Psychological Association( APA), metrik yang dipakai mencakup titik berat darah, debar jantung, pergantian respirasi seorang, serta keringat di jemari.

Detektor dusta modern biasanya merupakan perlengkapan perekam pc. Daya muat serta daya respirasi diukur dengan respirometer yang diletakkan di dada partisipan tes. Uji darah dipakai buat mengenali guna jantung serta pembuluh darah. Sedangkan itu, keringat dianalisa dengan elektroda. Informasi dimasukkan serta ditaruh di pc Kamu.

Sepanjang perekaman pengajuan itu, poligrafer menyambut identifikasi mengenai pembohongan, metode kegiatan operator, balasan atas sebagian persoalan, serta data biasa mengenai pembohongan.

2. Dampak tidak langsung

Periset ilmu jiwa ilmu mayat serta pembohongan Dokter Sophie van der See berkata uji poligraf mempunyai akibat penting pada dampak sisi berdalih. Baginya, impresi itu diterima dari 3 tanda percobaan perlengkapan pendeteksi dusta.

Oleh sebab itu, lanjut van der Zee, uji poligraf tidaklah penanda langsung dusta ataupun ikrar ilegal, melainkan penanda kalau calon bisa berdalih pada pewawancara. Data ini setelah itu dipakai bersama dengan pandangan lain dari calon buat memastikan apakah mereka membodohi ataupun tidak.

3. Dapat dikelabui

Guru besar Ph. D. Grubin berkata uji poligraf dapat membodohi penipu. Tetapi, baginya, menjajaki ketentuan jejaring sosial saja tidak lumayan.

Berikan ilustrasi, tuturnya, poin uji bisa mencoba apakah mereka memakai obat- obatan khusus ataupun apakah kuku mereka terlekat di sepatu alhasil menimbulkan mereka lebih banyak berkeringat.

4. Apakah Lie Detector Cermat?

Guru besar akademikus pembohong Elder Fry berkata kalau semenjak poligraf ditemui pada tahun 1921, keakuratannya sudah dipertanyakan. Ia pula berkata kalau julukan pendeteksi dusta pula amat menyesatkan.

Perlengkapan ini menyangkal mengukur dusta, yang ialah guna kuncinya. Idenya merupakan kalau penipu lebih ikut serta dengan cara raga dalam menanggapi persoalan berarti dari orang jujur. Tetapi tidak terdapat filosofi yang keras, dapat dipahami, tutur Varzi.

Jika pengetes berpengalaman, uji dicoba dengan betul serta terdapat quality control yang bagus, hingga akurasinya terletak di kisaran 80%- 90%, ucapnya.

Mencoba korban amat berlainan sebab watak persoalan poligraf amat responsif, tuturnya.

One thought on “Lie Detector : Teknologi Canggih Alat Pendeteksi Kebohongan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *